Selasa, 18 Juni 2013

Teknik Biologi Molekular-Rekayasa Genetika untuk Tanaman Anggrek

Teknik biologi molekular modern dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman, yaitu melalui teknik pembuatan tanaman GMO(Genetically Modified Organism) atau disebut tanaman transgenik /”Biocrop”. Tanaman transgenik merupakan tanaman yang telah disisipi gen asing dengan teknik DNA rekombinan. Tanaman rekombinan sengaja dirakit untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas. Tanaman transgenik diharapkan mempunyai sifat lebih unggul dibandingkan dengan tanaman induknya.
Gen terdiri atas susunan nukleotida yang membawa kode genetik atau sifat pewarisan keturunan. Urutan nukleotida tersebut membentuk  pita yang disebut asam deoksiribonukleat(DNA). Dengan memanipulasi bahwa gen pembawa sifat unggul (mengutak-atik urutan DNA), memotong dan memasukkannya ke dalam ke dalam tanaman anggrek induk, maka diharapkan anak-anaknya nanti akan mengekspresikan sifat yang sama dengan dengan gen asing yang disisipkan tadi karena gen asing ini telah menyatu dengan DNA tanaman induk. Selanjutnya gen ini diwariskan kepada generasi berikutnya.
Jika kita urutkan prosesnya, maka tahap pembuatan tanaman transgenik adalah sebagai berikut:
  1. Isolasi DNA dan/ RNA dari tanaman donor
  2. Pemotongan DNA dengan ensim endonuklease restriksi
  3. Isolasi gen dari genom tanaman atau isolasi cDNA(complementary DNA) untuk gen tersebut
  4. Kloning gen /cDNA ke dalam bakteri E.coli
  5. Amplifikasi gen /cDNA dengan metode polymerase reaction (PCR)
  6. Pembuatan konstruksi plasmid untuk pembuatan tanaman transgenik
  7. Transformasi plasmid yang berisi gen asing ke plasmid vektor, misal plasmid Ti(Tumor inducing) pada bakteri tanah Agrobacterium tumefaciens
  8. Transformasi genetik:Transfer T-DNA (transfer DNA) dari Ti plasmid yang berisi gen asing /cDNA ke tanaman target (T0)
  9. Isolasi tanaman transgenik(T1), karakterisasi dan pemeliharaannya.
Etika adalah perilaku manusia yang dapat membedakan baik dan buruk, sedangkan legalitas adalah perilaku yang dapat membedakan benar dan salahberdasarkan norma-norma sosial-budaya dan kehidupan religi. Masih banyak ketakutan masyarakat tentang keberadaan tanaman anggrek transgenik, yaitu apabila terjadi perubahan lingkungan /sifat tanaman yang tidak dikehendaki karena perpindahan materi genetik secara horizontal. Misalnya melalui penyerbukan antara tanaman transgenik dengan tanaman liar yang nontransgenik. Jadi , perlu ada regulasi /aturan khusus tentang keberadaan tanaman transgenik ini. Mulai dari pembuatan, penanaman, dan pelepasannya. Yang paling penting, seorang peneliti harus yakin bahwa tanaman transgenik yang dibuat adalah untuk tujuan yang baik, dan sudah dipertimbangkan kemungkinan berbagai resiko yang akan terjadi.
sozanolomendrofa.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar